Sabtu, 04 April 2015

Puisiku




Suara Lirih Mutiara Bening yang Tak Terpecahkan
Ditulis  pada 18 Desember 2012 pukul 22:50 ·

Langit menangis angin tertawa
Bulan dan matahari hanya tepekur dalam diam
Terjerat dalam buaian

Butiran mutiara bening yang jatuh dan terhempas...
Lalu menari dan berlari sesukanya
Menelusuk ruang-ruang hampa yang tak berpenghuni
Menghujamkan rasa sembilu yang berikan luka begitu dalam

Basah...
Dingin...
Sakit...
Menggrogoti dinding-dinding jiwa yang rapuh
Memutarkan wayang-wayang masalalu yang bersandiwara
Mengulang kembali hal-hal yang sudah terkubur dalam tangisan tak bersua

Begitu banyak mutiara bening yang berjatuhan
Tak pernah lelah menangis dan tak pernah bersandiwara dia bersedih
Alami dan memilukan
Tapi kuat untuk bertahan

Ketika guruh menggelegar ,,
Halilintar berputar
Mutiara bening itu tak pernah gentar
Dia terus mengeluarkan tangisan sabar
Tangisan yang begitu menyayat hati
Tangisan yang mampu melukai diri sendiri
Dan tangisan yang mampu membuat mati

Mutiara bening yang indah tapi mematikan
Akan berhenti menangis sampai waktu yang memintanya untuk berhenti
Memohon kepadanya untuk bertahan
Dalam suara lirih mutiara bening yang tak terpecahkan
Yang jatuh lalu terhempas
Yang terhempas lalu hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar