Suara Lirih Mutiara Bening yang Tak Terpecahkan
Ditulis pada 18
Desember 2012 pukul 22:50 ·
Langit
menangis angin tertawa
Bulan
dan matahari hanya tepekur dalam diam
Terjerat
dalam buaian
Butiran
mutiara bening yang jatuh dan terhempas...
Lalu
menari dan berlari sesukanya
Menelusuk
ruang-ruang hampa yang tak berpenghuni
Menghujamkan
rasa sembilu yang berikan luka begitu dalam
Basah...
Dingin...
Sakit...
Menggrogoti
dinding-dinding jiwa yang rapuh
Memutarkan
wayang-wayang masalalu yang bersandiwara
Mengulang
kembali hal-hal yang sudah terkubur dalam tangisan tak bersua
Begitu
banyak mutiara bening yang berjatuhan
Tak
pernah lelah menangis dan tak pernah bersandiwara dia bersedih
Alami
dan memilukan
Tapi
kuat untuk bertahan
Ketika
guruh menggelegar ,,
Halilintar
berputar
Mutiara
bening itu tak pernah gentar
Dia
terus mengeluarkan tangisan sabar
Tangisan
yang begitu menyayat hati
Tangisan
yang mampu melukai diri sendiri
Dan
tangisan yang mampu membuat mati
Mutiara
bening yang indah tapi mematikan
Akan
berhenti menangis sampai waktu yang memintanya untuk berhenti
Memohon
kepadanya untuk bertahan
Dalam
suara lirih mutiara bening yang tak terpecahkan
Yang
jatuh lalu terhempas
Yang
terhempas lalu hilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar